Hal paling klasik dari batasan kompetitif adalah hal-hal yang berdasarkan pada kepemilikan teknologi dan perlindungan karena paten. Paten, algoritma, bahkan pengetahuan yang mendalam, dapat menjadi batasan kompetitif yang solid. Terkadang market share dan brand acceptance dapat menjadi sangat penting. Pemahaman akan sesuatu tidak harus selalu dilindungi oleh paten untuk menawarkan sebuah batasan kompetitif.
Contoh berikut merupakan nilai yang dapat mendorong ke arah batasan kompetitif, antara lain:
1 Kecepatan loading
2 Content yang menyegarkan
3 Pemasaran leverage
4 Kepercayaan
Batasan kompetitif ini dapat berbeda pada setiap perusahaan, meskipun antara perusahaan yang satu dengan yang lain bergerak dalam bidang industri yang sama. Tidak harus memiliki batasan kompetitif untuk menjalankan sebuah bisnis yang sukses tanpa kerja keras, integritas, dan kepuasan pelanggan dapat menggantikannya, tetapi setiap bentuk batasan sudah pasti akan memberikan landasan permulaan selangkah lebih maju jika nanti akan ada investasi baru yang diundang. Bisa saja batasan kompetitifnya berupa customer base seperti yang dimiliki oleh hubungan tradisional Hewlett-Packard antara insinyur dan teknisinya, bias saja berupa image dan awarness, seperti yang dimiliki Compaq. Bisa jadi batasan kompetisi sebuah perusahaan adalah quality control dan konsistensi, seperti yang terdapat di IBM.
Sebuah website yang berdiri sendiri tidak akan berarti apa-apa bagi sebuah bisnis atau organisasi. Kehidupan website sangat tergantung pada traffic, dan taffic tergantung pada pemasaran. Sebuah website tanpa ada rencana pemasaran sama artinya dengan nomor telepon tollfree yang tidak seorang pun tahu, percuma. Salah satu pemikiran keliru yang terbesar dan tersebar luas selama booming internet pada tahun 1995-2000 di Amerika Serikat adalah bahwa ide website akan atau dapat menciptakan atau mendatangkan bisnis dengan sendirinya.
Pada kenyataannya tidak seperti itu. Berikut kebenaran-kebenaran utntuk menyeimbangkan mitos-mitos itu.
1. Website tanpa traffic sama saja artinya dengan website yang tidak memiliki tujuan atau maksud bisnis atau organisasi yang jelas. Menyedihkan,. Atau website yang sangat indah dan sangat bermanfaat, tetapi tidak ada seorang pun mengunjunginya. Itu juga akan sia-sia saja.
2. Website tidak akan mendatangkan traffic dengan sendirinya. Jika membuat sebuah website, namun tidak melakukan langkah apapun dalam rangka mempromosikannya, itu juga akan percuma saja. Pengunjung tidak akan dating dengan sendirinya. Website tidak akan mendatangkan traffic hanya karena tampilan atau isinya yang bagus dan berguna.
3. Traffic membutuhkan pemasaran. Pemasaran sangat diperlukan untuk mendatangkan traffic pada sebuah website. Website yang sukses mendatangkan traffic adalah website yang dapat mengaplikasikan dari model pemasaran yang lama, termasuk advertising, public relation, dan kata-kata. Dan juga dengan menggunakan model pemasaran internet, yang ditunjukkan oleh strategi pencarian berdasarkan manajemen yang sangat hati-hati.
4. Masa keemasan Internet sudah berakhir. Waktu telah berubah bagi internet sehingga para investor tidak lagi menanamkan uangnya hanya untuk traffic saja. Saat ini perencanaan haruslah lengkap, mulai dari pemasaran sampai dengan pendapatan dan pengeluarannya, dengan orientasi bisnis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar